Teori atrbusi bermula dengan gagasan bahwa setiap individu mencoba untuk memahami perilaku mereka sendiri dan orang lain dengan mengamati bagaimana sesungguhnya setiap individu berprilaku. Sebagai pelaku komunikasi, kita harus berpikir logis kenapa kita berprilaku demikian, dan kadang-kadang kita ingin agar kita dapat menjelaskan kenapa orang lain jga berprilaku sepeerti itu. Teori atribusi kemudian berhubungan dengan cara kita menyimpulkan hal yang menyebabkan perilaku tersebut-perilaku kita dan perilaku orang lain.
Penemu teori atribusi, Fritz Heider, menyebutkan beberapa atribusi kausal yang bisa di buat setiap orang. Semua ini mencakup penyebab situassional (dipengaruhi oleh lingkungan), pengaruh pribadi (memengaruhi secara pribadi), kemampuan (dapat melakukan sesuatu), usaha (mencoba melakukan sesuatu) hasrat (keingnan untuk melakukannya), perasaan (merasa menyukainya), keterlibatan (setuju dengan sesuatu), kewajiban (merasa harus) dan perizinan(telah di ijinkan). Berapa kali anda mengatakan sesuatu kepada orang lain dan kemudian bertanya pada diri anda sendiri, "kenapa saya melakukan itu?" jawaban anda mungkin terdngar seperti ini: "Saya tidak dapat menahannya; saya harus mengatakannya," atau "saya ingin melakukannya", "saya menyukainya","saya ingin masuk kedalamnya", atau "saya berkewajiban untuk melakukannnya".
Terlepas dari bagaimana anda mungkin menjelaskan apa yang anda katakan, mustahil bahwa Anda dapat menemukan satu per satu hubungan antara pernyataan Anda dan penjelasan Anda mengenai hal tersebut. Dengan kata lain, mungkin Anda akan menjelaskan alasan Anda mengatakan sesuatu dengan berbagai cara. Sejumlah perilaku mungkin di rasakan sebagai sesuatu yang muncul dari satu penyebab saja atau sebaliknya, suatu perilaku mungkin muncul dari bebebrapa penyebab. Ketika anda berkomunikasi anda sering kali mengatasi ambiguitas tersebut dan teori atribusi membantu Anda memahami bagaiman Anda melakukan hal seperti itu.
#TeoriKomunikasi
0 Komentar