careyoues.icu - 
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal 29 November 2025. Saya berkesempatan untuk berdiskusi dengan dua dosen berpengalaman dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda dan membahas topik Artificial Intellegent (AI). Dalam pembahasan tersebut, fokus yang menjadi perbincangan adalah bagaiamana masa depan profesi dan apa yang harus di siapkan dalam menghadapi perkembangan AI. Pembahasan tersebut berangkat dari kehawatiran akan bergesernya beberapa profesi dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Kekhawatiran terhadap ancaman pergeseran profesi atau bahkan hilang bukan lagi menjadi wacana, tetapi sekarang sudah mulai terlihat. Kebutuhan akan efesiensi waktu, anggran dan percepatan proses kerja menjadi alasan utama. Beberapa profesi yang di sorot antara lain data analist, bidang administrasi, industri kreatif (penulisan dan media). Alasan lain mengapa AI dapat mengganti beberapa profesi tersebut disebabkan AI dapat memproses data dengan cepat bahkan lebih cepat daripada manusia, sebagai solusi agar tidak tergesernya beberapa profesi lain, di perlukan persiapan yang matang atau SDM yang mumpuni. Dalam perbincangan tersebut disoroti pula peran lembaga pendidikan dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi perubahan tersebut. Tentu hal tersebut bukanlah hal yang tampak mudah, ekonomi menjadi hal yang fundamental dalam dalam proses mengupgrate  sumber daya manusia. Sejauh ini beberapa negara maju sudah menggunakan AI berupa robot untuk menggantikann tenaga manusia, di Indonesia sendiri masih berbicara tentang prompt untuk menciptakan karya atau projek. Hal tersebut menjadi tantangan besar tentunya untuk beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, kita tidak bisa menghindari perkembangan itu. Satu-satunya cara adalah dengan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi dan menjadi manusia adaptif.