![]() |
Tradisi semiotik melihat komunikasi bukan hanya soal menyampaikan pesan, melainkan soal bagaimana makna dibentuk dan dipahami melalui tanda-tanda. “Tanda” di sini tidak hanya berarti simbol atau tulisan, tapi juga bisa berupa gambar, benda, warna, gerakan tubuh, bahkan ekspresi wajah.
- Penanda (signifier) — bentuk fisik tanda, misalnya kata, gambar, atau benda.
- Petanda (signified) — makna atau konsep yang kita hubungkan dengan bentuk tersebut.
Sedangkan Peirce menambahkan bahwa tanda bisa berbentuk ikon (menyerupai objek aslinya), indeks (menunjukkan hubungan sebab-akibat), atau simbol (maknanya berdasarkan kesepakatan sosial). Dari sinilah kita memahami bahwa makna tidak melekat begitu saja pada sesuatu, melainkan dibentuk lewat konteks, pengalaman, dan budaya. Gelas peninggalan kakek, misalnya, menjadi simbol kasih sayang dan kenangan karena kamu memberinya makna — bukan karena gelas itu istimewa secara fisik.
Jadi, tradisi semiotik mengajarkan kita bahwa dalam setiap proses komunikasi, kita sebenarnya sedang menafsirkan dan membangun makna. Komunikasi bukan hanya soal bicara atau mendengar, tetapi tentang memahami tanda-tanda yang kita gunakan untuk mewakili dunia di sekitar kita.

0 Komentar